Hello, I hope this letter finds you well. It's 7.30 in the morning, I have my coffee with me right now, a kind of coffee you would never have imagined. I’m planning to stay in my house all day as there is going to be a big rain today. The weather forecast has improved a lot in ten years, by the way. That’s why I kind of feel like writing a letter to you. I'm sipping my coffee, preparing for my breakfast, watching the news, and shopping for groceries while writing this letter. Don't ask me how I do that. You will find it out yourself. You know what? I've rarely heard anything about corruption on the news lately, but racism is still an issue even up to this day. *sigh* Sitting on my bed looking outside my automated window, I realize that we are seeing a different world at the moment. The wooden window that you're opening right now is not here anymore, mate. No, I’m not seeing the green sawah (rice fields in Indonesia) you're seeing from your bedroo
Apa lagi yang paling didambakan oleh sebuah negara berkembang jika bukan bertumbuhnya ekonomi? Tidak terkecuali Indonesia, kesejahteraan akan selalu menjadi topik utama bagi sebuah negara . Sebagaimana yang telah dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945, bahwa memajukan kesejahteraan umum merupakan salah satu tujuan yang dimiliki bangsa Indonesia. Tidak lupa pula disebutkan bahwa masyarakat yang adil dan makmur merupakan salah satu indikator kemerdekaan bangsa . S udahkah kita mencapai tujuan tersebut? Atau setidaknya, sudahkah kita mempersiapkan batu lo ncatan untuk meraihnya? Berbicara mengenai pertumbuhan ekonomi, tentu tidak akan lepas kaitannya dengan permasalahan mengenai perkembangan teknologi dan ketersediaan tenaga kerja. Indonesia, dan juga dunia, telah memasuki era revolusi industri 4.0 dimana tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi telah memberikan pengaruh besar bagi perkembangan ekonomi nasional. Peran dan kebutuhan akan buruh seakan-akan telah berkurang akibat m